Thursday, August 16, 2012

Monitoring Tumpahan Minyak Dengan Satelit

        Untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dari kegiatan usaha migas, pada tahun 2011, Pemerintah telah melaksanakan monitoring tumpahan minyak dengan satelit.
Program monitoring ini dapat digunakan sebagai alat yang memetakan kondisi perairan secara langsung (near real time) dan terus-menerus serta mencakup semua proses fisik yang terjadi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. 


Selain itu juga dapat mendeteksi kemungkinan ancaman yang timbul dari kegiatan usaha migas maupun dari kegiatan lainnya terhadap lingkungan hidup maupun masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung bisa dideteksi apakah tumpahan minyak berasal dari kegiatan usaha migas atau dari kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut atau kegiatan sejenis. 



Berdasarkan data, pada tahun 2011 terdapat tumpahan minyak sebesar 188,50 barel di darat dan di laut. Tumpahan minyak di kegiatan hulu migas terjadi pada bulan Mei sebesar 165 barel dan Agustus sebanyak 16,8 barel. Dan di kegiatan hilir migas sebesar 0,7 barel pada bulan Juli 2011. 



Jumlah ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 500,10 barel dan tahun 2009 sebesar 687,44 barel. Tahun 2008, tumpahan minyak mencapai 329,87 barel.

      
        Selain dengan monitoring menggunakan minyak bumi, digunakan pula metode lainnya untuk mengientifikasi keberadaan minyak bumi. Metode yang paling cocok untuk mengetahui kandungan dan konsentrasi minyak bumi adalah metode analisis spektrum inframerah Metode ini merupakan salah satu jenis spektroskopi molekular yang sangat efektif untuk mengidentifikasi senyawa organik dan anorganik murni karena hampir semua spesi molekular (kecuali beberapa molekul homogen seperti N2, O2, dan Cl2) dapat mengabsorbsi radiasi inframerah. Tujuan utama analisis inframerah adalah untuk menentukan gugus fungsional yang ada dalam sampel. Gugus fungsional yang berbeda mengabsorbsi frekuensi yang khas dari radiasi IR. 

Dalam penggunaan metode kualitatif spektroskopi inframerah, senyawa murni, dalam hal ini kandungan tumpahan minyak, dapat diidentifikasi dengan menggunakan spektrum absorpsi. Informasi mengenai keberadaan suatu senyawa diperoleh dengan mengukur besarnya radiasi yang diserap oleh suatu unsur pada panjang gelombang tertentu. Hasil pengukuran berupa grafik (diagram) antara absorbansi (atau transmitans) versus panjang gelombang, inilah yang disebut spektrum absorpsi. Untuk analisis kualitatif, panjang gelombang yang paling sesuai akan menunjukkan absorbansi maksimum (transmitans minimum) dari suatu senyawa.    




No comments:

Post a Comment