1.1. Definisi Alat serta
Fungsi dan Kegunaannya
Evaporator merupakan salah satu alat yang sering
digunakan dalam proses perindustrian. Evaporator adalah alat yang digunakan
untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi sendiri artinya adalah menghilangkan air
dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung evaporator. Evaporasi
bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak
mudah menguap dengan pelarut yang mudah menguap. Atau bisa dikatakan bahwa
evaporasi adalah proses penguapan. Evaporator berfungsi untuk mengubah sebagian
atau keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari betuk cair menjadi uap.
Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan
penguapan, yaitu sebuah tabung penguapan, sebuah alat pindah panas, sebuah
kondensor dan sebuah metode untuk menjaga tekanan vakum. Keempat komponen ini
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu evaporator. Sistem tekanan vakumnya
harus dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan
vakum yang diinginkan di dalam tabung penguapan. Panas yang cukup harus
dialirkan atau diberikan ke produk untuk penguapan sejumlah air yang
diinginkan, serta sebuah kondensor yang berguna untuk mengembangkan dan
memindahkan uap air yang diprosuksi melalui penguapan.
Evaporator mempunyai berbagai macam jenis. Jika kita
melihat dari penggunaan evaporator itu sendiri, terdapat tiga metode yang biasa
digunakan. Yang pertama bila kita hanya menggunakan satu evaporator saja, uap
dari zat cair yang mendidih dikondensasikan dan dibuang. Metode ini disebut
dengan evaporasi efek-tunggal (single-effect
evaporation). Walaupun metode ini sederhana, namun proses ini tidak efektif
Dalam penggunaan uap. Untuk menguapkan llb air dari larutan, diperlukan 1 – 1.3
lb uap.
Yang kedua, jika uap dari satu evaporator dimasukkan ke
dalam rongga uap (steam chest)
evaporator kedua, dan uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam kondenser,
maka metode ini akan menjadi efek dua kali atau biasa disebut eveporasi
efek-dua (double-effect evaporation).
Yang ketiga, ketika evaporator yang digunakan dalam suatu metode lebih dari
satu, seperti misalnya uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam rongga uap
evaporator ketiga, dan berlanjut sampai beberapa evaporasi, maka metode ini
disebut evaporasi efek-ganda (multiple-effect
evaporation).
Selain itu, terdapat klasifikasi jenis evaporator
lainnya yang biasa digunakan. Jenis – jenis utama evaporator tabung dengan
pemasukan uap yang lazim dipakai adalah evaporator tabung horizontal, dan
evaporator vertikal tabung panjang. Terdapat jenis – jenis lainnya yang biasa
digunakan dalam industri, tetapi akan lebih difokuskan terhadap dua jenis
evaporator ini.
1.1.1.
Evaporator
tabung horizontal
Gambar 1.1 Evaporator Tabung Horizontal
Sumber : http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators
Dapat
dilihat contoh evaporator tabung horizontal diatas. Evaporator ini memiliki
tabung yang tidak terlalu tinggi, tetapi berbentuk horizontal sehingga
mempunyai ukuran yang lebih lebar dibandingkan dengan evaporator jenis
lainnya.Evaporator tabung horizontal biasanya digunakan untuk kapasitas yang
kecil dan untuk mengevaporasikan larutan yang encer dan larutan ini tidak
berbusa dan tidak meninggalkan deposit padatan pada tabung evaporator.
1.1.2.
Evaporator vertikal tabung panjang
Evaporator jenis ini memiliki tabung yang panjang dan
tidak terlalu lebar. Tabung dari evaporator sendiri mempunyai panjang sekitar
12 sampai 20 feet dengan diameter 1 sampai 2 inci. Zat cair dan uap mengalir ke
atas di dalam tabung sebagai akibat dari peristiwa didih zat cair yang terpisah
kembali ke dasar tabung dengan gravitasi.
Gambar
1.2 Evaporator Vertikal Tabung Panjang
Sumber
: http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators
1.2. Aplikasi dalam Industri
Evaporator merupakan salah satu alat yang biasa
digunakan dalam industri – industri di berbagai sektor. Salah satu industri
yang menggunakan evaporator dalam prosesnya adalah dalam industri gula. Dalam
pembuatan gula putih, terjadi beberapa tahapan pengolahan, yaitu pemerahan
nira, pemurnian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan pengeringan.
Evaporator sendiri berguna dalam tahap penguapan.
Untuk menghilangkan kadar uap air yang terdapat di dalam
nira dilakukanlah proses penguapan atau evaporasi. Di pabrik gula, penguapan
dilakukan dengan menggunakan beberapa evaporator dengan sistem multiple effect
yang disusun secara dapat ditukar agar dapat dibersihkan bergantian.
Digunakan evaporator efek-ganda agar proses evaporasi
berjalan lebih efektif dan efisien. Evaporasi dimulai dengan memasukkan nira
yang akan di evaporasi ke dalam evaporator pertama. Nira ini akan dievaporasi
sehingga terbentuk nira yang lebih pekat, serta uap dan kondensat. Uap hasil
penguapan tadi digunakan lagi dalam evaporator kedua, dan umpan yang dimasukkan
adalah nira yang lebih pekat tadi. Dan berlanjut terus untuk evaporator ketiga
dan seterusnya, hingga didapat nira kental yang berwarna gelap dengan kepekatan
kurang lebih 60 brik. Sedangkan uap yang dihasilkan dibuang ke kondensor
sentral dengan perantara pompa vakum.Gambar dibawah merupakan salah satu
evaporator dalam pembuatan nira, tetapi dalam pembuatannya digunakan beberapa
evaporator jenis ini yang disusun sedemikian rupa hingga bekerja dengan baik.
1.3. Kapasitas Alat
Untuk evaporator jenis tabung dengan pemanasan uap, maka
performa evaporator diukur berdasarkan atas kapasitas evaporator tersebut.
Kapasitas didefinisikan sebagai banyaknya pon air yang diuapkan per jam. Agar
dapat memindahkan energi panas sesuai dengan keinginan, maka permukaan
perpindahan panas evaporator harus mempunyai kapasitas perpindahan panas yang
cukup, agar semua refrigeran yang akan diuapkan di dalam evaporator dapat
berlangsung dengan optimal dan menghasilkan pendinginan yang maksimum pula.
Pemindahan panas yang berlangsung di evaporator daoat terjadi dalam du cara
yaitu konveksi dan konduksi. Besarnya kapasitas perpindahan panas pada
evaporator tergantung pada lima variabel, yaitu luas area permukaan, beda suhu,
faktor konduktivitas panas, ketebalan material yang digunakan, serta waktu.
Contohnya evaporator vakum. Evaporator jenis ini
biasanya terbuat dari bahan stainles stell 312 dan 308.dengan kapasitas dari 20
liter sampai dengan 120 liter.
1.4. Prinsip Kerja
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan
sehingga prinsip kerjanya merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari
evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas
untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki
titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah
sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang
tinggi.
1.5. Kelebihan dan
Kekurangan
Segalanya
yang terdapat di dunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing –
masing. Begitu pula dengan alat – alat yang sering digunakan dalam
perindustrian. Terdapat beberapa kelebihan serta kekurangan dari evaporator
yang sering digunakan. Contohnya dalam evaporator tabung-horizontal sirkulasi
alam, kelebihannya evaporator jenis ini terus beroperasi, relatif lebih murah,
dan baik untuk cairan non-viskos yang mentransfer panas tinggi. Kekurangannya
evaporator jenis ini tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan
memperburuk sirkulasi cairan.
ThanK's Untuk Infonya..
ReplyDeletetolong dong share , evaporator yang digunakan pada suhu diatas 200 derajat, makasih
ReplyDeleteaku suka hiasan blognya sangat bermanfaat dan islami ^^
ReplyDeletethanks! infonya sangat bermanfaat bagi ane yang lagi nyari materi paper buat tugas kuliah :D
ReplyDeleteIt was a very useful article lah pokoke
ReplyDeleteIjin copy ya kk dan terima kasih banyak :)
Makasih kak sangat membantu sekali terlebih saya bisa belajar mengenai teknis nya
ReplyDelete