Wednesday, June 22, 2011

Boleh gag sih 'Pacaran' ?

Cinta adalah anugrah Tuhan yang indah bagi manusia . Tinta sang pujangga , filosof hingga ulama tidak pernah kering untuk menuliskannya . Sepertinya kita akan terus mencari jawaban soal cinta . Meskipun sebenarnya , cinta tidak pernah menjauhi kita . Cinta ada dalam diri kita . Cinta ada di dalam hati kita . Cinta tidak pernah berubah kodratnya sebagai anugrah yang indah . Jika ada yang menderita karena cinta , dan tidak dapat mencicipi manisnya , perlu ditanyakan siapa dan apanya yang salah ?

Mungkin kita yang salah . Karena kita tidak mampu menemukan hakikat cinta , atau tidak mampu memperlakukannya secara baik . Memang , kita harus terus belajar tentang cinta agar kita bisa mereguk manis madunya .

Cobalah terus mencoba ! Nanti , kita pasti sampai ke titik akhirnya . Tapi , untuk menjangkau hakikat cinta , tidaklah dapat diraih dengan segera dan mudah , tapi harus dengan keringat yang terus bersimbah . Dan itu semua untuk sebuah cinta . Arti cinta disini tidak mutlak untuk seseorang yang kita cintai , namun kemutlakan cinta sesungguhnya adalah cinta kepada Sang Illahi yang tiada henti mengucurkan kasihNya kepada kita semua .

Pengalaman manusia dalam kaitannya dengan cinta memang berwarna warni . Tidak selalu menampilkan warna-warna dengan komposisi yang harmonis dan serasi. Ada yang mengatakan , pengalaman cinta adalah pengalaman yang paling berharga dan menjadikan kehidupan terasa demikian berarti dan bermakna .Namun , pengalaman lain menceritakan bahwa cinta hanyalah lakon dramatik yang selalu berakhir dengan derita dan kenangan pahit . Sebagian menemukan cinta sebagai tragedi yang memunculkan trauma .

Melihat kondisi saat ini di tengah modernisasi dengan problema hidup masing-masing , banyak orang harus menerima kenyataan pahit karna cinta . Mereka tenggelam dan larut dalam larutan cinta tanpa adukan teratur dan bermakna . Logis dan wajar jika banyak orang tua kita yang was-was atau bahkan mengambil langkah konservatif . Bukan apa-apa , hanya sekedar ingin menjalankan kewajiban untuk menjaga anaknya dengan baik . Kita sebagai anak , hendaknya berterima kasih kepada beliau-beliau karna kasih sayang mereka tak pernah luntur . Yang mereka harapkan adalah apapun yang terbaik bagi kita . Meskipun terkadang cara menempuh kebaikan tidak sesuai dengan keinginan kita . Tapi percayalah , sekali lagi , tidak lain yang mereka harapkan adalah apapun yang terbaik bagi kita .

Mari kita ungkap , apa sih “CINTA” itu ?

Banyak orang berkata bahwa “Cinta bisa dirasakan , tetapi susah dirumuskan dengan deretan kata-kata.” Benarkah begitu ? Sampai skrg , cinta msih sebuah misteri . Bagi para pemikir tentunya . Tapi biarlah . Kita lihat saja secara sederhana , mskipun bkan berarti menyederhanakan masalah . Cinta adalah rasa suka kepada sesuatu dan orang yang merasakannya akan berusaha untuk “memonopoli” obyek yang dicintainya < *menurut Iip Wijayanto > . Mungkin itu definisi yang tepat melihat praktek kehidupan sehari-hari saat ini .

Jika kita telaah lebih dalam , definisi cinta seperti itu hnya berorientasi pada ukuran lahiriah yang semu . Tentunya , implementasinya tidak lebih dan tidak kurang dari upaya untuk pemuasan syahwat semata . Cinta yang seperti itulah yang akan mengalami pendangkalan . Manusiawi jika orang selalu mendambakan apa-apa yang mudah dilihat karna kita diberi insting untuk itu . Tapi apakah baik untuk kedepannya ?

Jika kita hanya mengandalkan insting secara visual maka akan menuntun kita pada “Jalan Menuju Cinta Objektif” . Apa sih Cinta Objektif itu ? Inilah yg byk terjadi di kalangan remaja saat ini dimana sering dipersepsikan secara negatif . Sederhananya , cinta objektif adalah cinta yang berorientasi pada materi dan fisik dimana hanya melihat dari segi duniawi semata seperti kecantikan , ketampanan atau aspek fisik lainnya . Konsekuensi dari orientasi materi dan fisik , cinta seperti itu terjadi karna kontak-kontak inderawi fisik pula terutama mata , telinga dll bukanlah dari hati menuju ke hati .

“Wanita dinikahi karena empat hal ; karena hartanya , kehormatannya , kecantikannya , dan agamanya . Maka pilihlah wanita yang beragama . Kamu akan beruntung .” < HR. Bukhari dan MuslIM >

Melihat hadis di atas , 75% aspek berorientasi pada aspek fisik dan lahiriah . Hanya saja Rosullulah lbh menekankan aspek terakhir yaitu agama . Secara logika , melihat kenyataan yang ada , aspek harta , kehormatan dan kecantikan memiliki batas umur . Dalam arti , ketiganya tidaklah abadi bahkan dapat hilang sewaktu-waktu . Sedangkan yang abadi hanyalah kemuliaan diri dan itu pada orang yang baik agamanya .

Sekarang teman-teman dapat menyimpulkan sendiri “Bagaimanakah seharusnya mengorientasikan cinta?” . Apakah dari aspek fisik , lahiriah , materi ataukah kemuliaan diri ? Coba renungkan dalam hati dan temukan jawabannya . Sedikit gambaran saja , cinta yang berorientasi pada aspek fisik , lahiriah dan materi hanya bersifat sementara . Mereka cenderung ingin memiliki bahkan “harus” menguasai . Berbeda dengan cinta yang menekankan pada aspek kemuliaan diri . Biasanya pelakunya tidak bernafsu untuk menguasai apalagi memiliki . Para pecinta itu lebih mengutamakan aspek memberi bukanlah menguasai . Intinya , jodoh ya syukur , tidak jodoh pun tak apa , yang pasti tetap merasa kagum dan simpati . Toh juga kalo udah jodoh gag akan kemana . < Ibarat asam di gunung , garam di laut , ketemu juga deh di panci. Hehehe :D > . Nah , cinta yang seperti itulalah cinta yang berlandaskan karna Allah SWT . Subhanallah .

Sekarang , saya akan uraikan apa saja yang dilarang oleh Islam yang mengatasnamakan cinta . Sebagai karuniaNya , cinta tidak bisa dilarang . Namun sebagai seorang muslim haruslah menyadari bahwa cinta bukanlah pelampiasan rasa dengan perbuatan yang dilarang oleh Allah .


Zina Mata . Mata adalah anugrah Tuhan yang paling indah . Karna dia adalah jendela kita untuk menatap dunia . Dengannya kita dapat menikmati indahnya semesta yang merupakan bentangan ayat-ayatNya yang agung . Hanya saja , kita sering merasa lemah untuk dapat menghayati betapa hebat dan berharganya ciptaan Tuhan yang diberikan gratis kepada kita dengan nama ‘mata’ ini .

Larangan untuk zina mata berlaku bagi siapa saja tidak pduli laki-laki ataupun perempuan . Karena mereka pasti berpeluang untuk melakukannya tidak peduli waktu dan tempat .

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya ; yang demikian itu lebih suci bagi mereka , sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat . Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” < QS An Nur : 30-31 >

Melihat ayat diatas , dapat ditarik kesimpulan bahwa , pertama , orang yang beriman sekalipun tetaplah manusia juga bisa terjebak tuk melakukan zina mata . Apalagi yang tidak beriman . Kedua , larangan bagi orang beriman , menunjukkan sayangnya Allah kepada mereka , karena zina mata dapat mengurangi bahkan merusak iman .

Tapi , kita tidak mungkin menutup mata kand ? Ya, kondisi memang sudah sedemikian runyam . Banyak orang terutama kaum wanita yang memajang aurat di tempat umum bahkan sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka . Repotnya , kalo menyaksikan kenyataan saat ini . Kita bisa berpaling dari satu objek yang haram tetapi bertemu dengan objek haram lainnya . Yg dpt kita lakukan adalah mengadukan kelemahan diri kita di hadapan Allah seraya memperbanyak istighfar atas dosa mata yg sengaja atau terpaksa.

Ikhtilah . Yaitu berbaurnya laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri atau mahramnya di satu ruang atau tempat yang memberikan keleluasaan mereka berinteraksi , saling pandang , dll . Ini nih , gaya dan model pacaran kalangan remaja saat ini . Ikhtilah menjadikan hati yang baik menjadi lemah kekuatannya karena terus menerus melibatkan penyalahgunaan fungsi telinga dan mata serta inderawi lainnya . Sasarannya adalah tempat yang sepi bebas gangguan < kayak tol aja nih . hehehe :D > . Nah , mnrtqu yg perlu dilakukan adalah memantapkan terus komitmen memelihara diri sendiri . Jangan menghalalkan yg haram dan mengharamkan yg halal . Teruslah ber’amar ma’ruf nahi munkar di lingkungan keluarga , kampus dll tnpa henti .

Khalwat . Yaitu berduaan dengan laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya atau tanpa adanya ikatan suami dan istri . Ikhtilath yg sampai pada stadium akut merangsang pelakunya menjalin hubungan khusus . Naudzubillahi mindzalik . Biasanya pelaku ikhtilah memanfaatkan tempat-tempat sepi dimana “dunia hanya milik brdua , yang lain kontrak” . Tempat yang sepi akan lbh mudah untuk memuaskan hasrat lidoin bagi dua insan yang blm dihalalkan . “Aaah gak ngapa-ngapain koq , cuman ngobrol doang” . Itulah yg sering terucap pada lisan dua orang insan . Sesungguhnya itu hanya tahap permulaan , bagaimana dg tahap selanjutnya ? Siapa tahu ? Nauzubillah .

Kenyataan telah banyak menyajikan bukti kepada kita tentang kesilapan dalam memahami cinta . Atas nama cinta , banyak orang bertindak di luar penjagaan batas-batas norma agama dan moral . Atas nama cinta , banyak orang menempuh pola-pola kehidupan hewani yang merendahkan martabat kemanusiaannya sendiri . Sekarang Anda dapat menyimpulkan sendiri “Boleh gg sih pacaran ?” . Semua kembali pada mindset kita masing-masing , bagaimana kita memandangnya dan dari sudut manakah kita memandang . Selain itu juga tergantung pd niat dan tujuan kita , jika niat dan tujuan kita baik insya allah , Allah akan memberikan yg terbaik pula . Pada dasarnya agama melarang dua insan memadu kasih melalui istilah ‘pacaran’ dengan gaya dan model pacaran ala orang ‘barat’ itu. Ingatlah, bahwa kita ini adalah orang Timur , maka sebaiknya budayakanlah gaya dan budaya orang Timur baik dalam beretika , tatakrama , dan lain sebagainya . Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya :D . Makasih .

Created by Ria Kusuma Dewi
Tuesday , June 21st 2011

No comments:

Post a Comment