Thursday, June 4, 2015

IKHLAS [1]

Mungkin berbagai ujian yang aku lalui ini untuk mengajarkanku bagaimana menjadi seorang yang ikhlas... 18 Mei 2015 pukul 00.50, aku telah kehilangan orang yang sangat aku sayangi, yaitu adikku satu-satunya. Bahkan aku pun tak sempat menemuinya untuk yang terakhir kalinya. Pedih, sedih, dan sakit rasanya melalui ini, tapi yaa aku harus berusaha untuk IKHLAS, melewati semua ini dengan tetap semangat dan terus menjadi orang yang sabar. Mungkin ini yang terbaik untuk adekku, aku tak bisa membayangkan bilamana aku bertukar posisi dengannya, ya mungkin memang ini adalah jawaban terbaik dari Allah. Allah tau apa yang terbaik untuk umatNya, tetapi manusia tidak mengetahuinya. Aku akan terus berusaha belajar ikhlas, walaupun sangat pahit yang aku rasakan, aku akan terus berusaha berusaha dan berusaha untuk ikhlas. Meskipun sekarang ini aku tidak lagi dapat melihat adikku, tidak bisa lagi bercerita mengenai banyak hal dengannya, tidak lagi bisa bercanda tawa bersama, menangis bersama, menikmati makanan minuman bersama, yaa tidak lagi bisa. Karna sekarang kami benar-benar terpisahkan oleh dimensi ruang dan waktu, berada di alam yang berbeda, dan tak lagi bisa bergandengan tangan. Aku sadar bahwa setiap pertemuan pasti akan selalu ada perpisahan. Tetapi aku masih tidak menyangka mengapa perpisahan terjadi begitu cepat dan aku pun belum sempat membahagiakan adekku dengan uang hasil jerih payahku nantinya. Bahkan mimpi dan khayalan akan merayakan wisudaku di Bulan Agustus nanti lenyap begitu saja. Khayalan dan Angan-angan bahwa adekku akan memberikan bucket bunga untukku kini tinggal mimpi yang tak akan bisa menjadi kenyataan. Namun, aku tak ingin meratapi ini semua dengan penyesalan. Aku tau bahwa kini Allah tengah menguji kesabaranku dan keimananku padaNya. Sekarang hal yang bisa aku lakukan sebagai bukti rasa SAYANG ku pada adekku hanyalah mendoakannya agar semua amalannya tidaklah terputus. Rasanya masih seperti mimpi di siang bolong, dan jika ini benar adalah sebuah mimpi, ingin sekali aku cepat-cepat terbangun, lalu akan kutemui adekku itu. Ya ini adalah kenyataan pahit yang harus aku terima. Tidak ada hal lain yang dapat dilakukan selain menguatkan diri sendiri, mendoakannya semoga ia tentram dan tenang di alam sana, dan aku berjanji akan menjaga kedua orang tuaku semaksimal dan semampuku demi kamu, adikku sayang. Aku sangat sangat sangat sayang denganmu, aku tidak akan pernah melupakanmu sampai akhir hayatku. Kamu adalah sebuah lilin yang pernah menerangi hidupku selama hampir 17 tahun ini. I really love you :* Baik-baiklah di alam sana, kamu adalah anak yang baik, aku yakin bahwa Allah akan selalu mengampuni dosa-dosamu, menerima semua amal ibadahmu, dan memberikanmu tempat terbaik di sisiNya. Jangan khwatirin mba, bapak dan ibu, karena mba akan menjaga orang tua kita selalu... love you....










I LOVE YOU........... 
WAHYU CANDRA KUSUMA (03/08/98-18/05/15)

No comments:

Post a Comment