Thursday, December 8, 2011

Pompa Resiprokating

Reciprocating pump adalah suatu jenis dari Positive Displacement Pump dengan menggunakan aksi displacement. Pompa Reciprocating, jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa reciprocating merupakan pompa bolak-balik yang  dirancang untuk menghasilkan kapasitas yang cukup besar dan merupakan pompa yang mengubah energi mekanis penggeraknya menjadi energi aliran fluida dengan menggunakan bagian pompa yang bergerak bolak-balik di dalam silinder. Umumnya menggunakan head yang rendah dan digunakan pada perbedaaan ketinggian yang tidak terlalu besar antara suction dan discharge.  Adanya perpindahan zat cair disebabkan adanya perubahan volume ruang kerja pompa yang diakibatkan oleh gerakan elemen pompa yaitu maju mundurnya piston. Dengan perubahan tersebut, zat cair pada bagian luar ( katup buang memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan pada katup isap), sehingga kapasitas yang dihasilkan  sesuai dengan volume yang dipindahkan. 

Semua pompa resiprokating memiliki bagian yang berfungsi untuk menghandle fluida yang dinamakan liquid end, yang terdiri dari : torak/plunger, silinder, katup isap, katup buang, sil antara silinder dan torak. 
Bagan-bagan Resiprocating Pump
Keterangan :
a.   Motor  : bagian penggerak (power end) yang terdiri dari poros engkol dan batang engkol.
b.      Gear    : Roda gigi
c.       Seal     : Katup penyekat / katup penahan.
d.      Piston  : Silinder berbentuk huruf T horisontal.
e.       Solvent in        : tempat fluida masuk.
f.       Check Valves  : Katup isap pada bagian bawah dan katup buang pada bagian atas.
g.      Solvent out      : tempat fluida keluar.

Kegunaan
Pompa resiprokating digunakan untuk :
·            Proses yang memerlukan head yang tinggi
Head adalah tekanan yang diperlukan untuk memompa cairan melewati sistem pada laju tertentu. Tekanan yang tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan sistim.
·         Beroperasi pada tekanan yang tinggi
Tekanan yang tinggi disesuaikan dengan prinsip kerja pompa resiprokating yaitu memindahkan fluida dari tempat yang bertekanan rendah menuju ke tempat yang bertekanan tinggi atau dari tempat rendah menuju tempat yang tinggi.
·             Kapasitas fluida yang rendah
Pompa ini mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debitg yang dihasilkan tergantung pada banyaknya putaran.
·             Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurries (lumpur)
·             Liquid yang mudah menguap (high volatile liquid).
Fluida yang digunakan dalam pompa adalah selain air, biasanya merupakan fluida kental. Liquid yang mudah menguap adalah liquid yang memiliki titik didih yang tinggi mengingat kegunaannya dalam pengeboran lumpur dan sumur minyak. Liquid lumpur dan minyak adalah liquid yang mudah menguap.

Jenis- jenis Pompa Resiprokating
1.      Pompa Piston
Pompa piston memanfaatkan gerakan maju mundurnya piston sebagai penggerak masuk keluarnya suatu fluida. Aplikasinya pada pompa air, pompa minyak socker, dll.
Pompa Piston

Cara Kerja :
Pompa piston mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak- balik didalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam silinder dan kemudian ditekan oleh piston, sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve). 
2.      Pompa Plunger
Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya terletak konstan (stationary) pada bagian dalam dari silindernya. Perbedaannya dengan pompa piston yaitu bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel pada silinder. Sedangkan pada pompa piston, pakingnya menempel pada piston itu sendiri.
Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan pompa piston, hanya saja tidak digunakan piston, melainkan digunakan silinder baja yang panjang atau biasa disebut plunger. Fluidi masuk melalui dua arah yang berlawanan, yang pertama masuk melalui katup isap pada bagian bawah, sedangkan yang kedua fluida masuk ketika plunger tersebut ditekan. Plunger tersebut dihubungkan oleh sebuah batang sehingga bergerak serempak dan fluida juga dapat masuk secara bersamaan dari arah yang berlawanan. Kemudian karena tekanan pada bagian katup buang lebih tinggi maka fluida akan terdorong ke atas dan keluar melalui katup buang tersebut.
Biasanya digunakan untuk memompakan air pada steam generator. Pompa ini tidak cocok digunakan pada fluida kerja yang mengandung pasir, lumpur, dan semen karena dapat mengakibatkan kebocoran pada packing dan plungernya.
3.      Pompa Diafraghm
Pompa ini digunakan untuk memindahkan fluida. Prinsip kerja pompa ini juga hampir sama dengan pompa piston, namun pada pompa diafraghm memiliki dua silinder, dan pada dasarnya cara kerjanya hampir sama dengan paru-paru manusia yaitu berdasarkan pada mengembang dan mengempisnya diafraghm.

Cara Kerja : Sisi-sisi diafraghm dihubungkan dengan baut pada satu sisi dari flange. Ketika diafraghm mengempis, maka fluida akan terhisap masuk, sedangkan ketika diafraghm mengembang, fluida akan terdorong ke luar melalu katup buang. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan antar katup buang dengan katup isap. Katup buang memiliki tekanan yang lebih tinggi bila dibandingkan pada katup isap. Pompa ini biasanya digunakan untuk memindahkan fluida yang bersifat korosif.       
Pompa resiprokating menghasilkan denyutan/aliran yang tidak kontinyu yang
dapat menyebabkan kerusakan pada pompa bila sistemnya tidak dirancang dengan
baik. Biasanya diperlukan peralatan tambahan seperti ketel angin, orifice, dll.
Pemakaian
Pompa resiprokating  banyak digunakan untuk aplikasi yang memerlukan tekanan tinggi dan kapasitas rendah.  

Aplikasi Pompa Resiprokating
Digunakan pada industri proses, pada bidang minyak dan gas, pengeboran lumpur, pemompaan cairan kental, sumur minyak, dan aplikasi umum lainnya.

Keuntungan
1.      Efisiensi lebih tinggi.
2.      Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan pancingan.
3.      Bila bekerja pada kecepatan konstan, pompa ini akan mempunyai kapasitas dan tekanan yang konstan pula.
4.      Pompa ini cocok untuk penggunaan head yang tinggi dan kapasitas rendah.
5.      Konstruksi dan operasi sederhana
Kelemahan
1.      Dapat terjadi kerusakan pada pompa jika sistem tidak dirancang dengan baik.
2.      Dapat terjadi kebocoran pada pompa.
3.      Biaya perawatan tinggi.


4 comments:

  1. Terima kasih info nya, sangat membantu penyelesaian makalah saya...:)

    ReplyDelete
  2. Terimakasih ulasan mengenai pompa reciprocating nya.. mungkin bisa ditambahi untuk info klasifikasi pompa reciprocating nya. :)

    ReplyDelete