Saturday, October 27, 2012

Elektroda Selektif Ion dan Molekul


I. Elektroda Selektif Ion (ISE)
Elektroda selektif ion adalah elektroda yang responsif terhadap spesi ion. Elektroda ini terbagi menjadi dua bagian yaitu elektroda membran kristal dan elektroda non kristal.Elektroda selektif-ion (ESI) merupakan suatu alat yang digunakan untuk menentukan secara kuantitatif dari ion-ion, molekul-molekul atau spesi-spesi tertentu, karena elektroda tersebut merupakan elektrokimia yang akan berubah secara reversibel terhadap perubahan keaktifan dari spesi-spesi yang diukur. Pada dasarnya cara analisis dengan menggunakan elektroda selektif ion adalah menentukan potensial dari larutan yang akan diukur sehingga penentuan dengan cara ini termasuk di dalam metode potensiometri.
ESI (Elektroda selektif-ion) ini menggunakan membran sebagai sensor. Membran adalah suatu lapisan yang memisahkan dua fasa dan mengatur perpindahan massa dari kedua fasa yang dipisahkan. Sejumlah persyaratan telah ditetapkan sebagai petunjuk bagi pemilihan bahan polimer yang dapat didop untuk digunakan sebagai membran elektroda pada baterai, peralatan elektronik, sensor, elektroda tennodifikasi, generator tennoelektrik dan elektrokimia vakum tinggi. Polimer yang baik digunakan sebagai ion induk (host ion) adalah:
1.      Polimer yang mempunyai gugus yang mampu menyumbangkan elektron guna membentuk ikatan koordinasi dengan kation garam dopan. lnteraksi ini terjadi bila polimer mempunyai pasangan elektron bebas yang disediakan oleh atom nitrogen, oksigen, sulfur atau klor.
2.      Polimer yang mempunyai rantai fleksibel sehingga atom dopan dapat dengan mudah terikat pada polimer aktif.
3.      Polimer yang memiliki densitas energi kohesi yang tinggi dan suhu transisi gelas(Tg) yang rendah.
Membran selektif ion adalah membran yang memiliki sifat yang sama dengan membran permselektif namun yang ditransport adalah ion-ion tertentu, sehingga dapat mengadakan pertukaran secara spesifik sedangkan ion lain tidak.Membran pada elektroda selektif ion secara umum dibagi menjadi 2, yaitu membran kristal dan membran non kristal.
            a. Membran kristal
·         Kristal tunggal, contoh LiF3 untuk F-
·         Polikristalin atau kristal campuran, contoh Ag2S untuk S2- dan Ag+
b. Nonkristal membran
·         Gelas, contoh gelas silikat untuk Na+ dan H+
·         Cairan, contoh cairan penukar ion untuk Ca2+ dan pembawa netral untuk K+
·         Cairan polimer, contoh polivinil klorida untuk Ca2+ dan NO-

II. Elektroda Selektif Molekul
            Elektroda selektif molekular adalah elektroda yang dipakai untuk menetapkan molekul analit. Elektroda ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu : elektroda pendeteksi peka terhadap gas dan elektroda bersubtrat enzim.

a.       Pendeteksi gas adalah sel galvani yang potensialnya tergantung kepada konsentrasi gas dalam larutan, contoh membran hidrofob untuk CO2 dan NH3
b.      Elektroda bersubstrat enzim adalah sebuah elektroda yang merespon konsentrasi substrat dengan mereaksikan substrat dengan enzim yang statis, menghasilkan ion yang dapat dipantau dengan ion-selektif elektroda, contoh membran urease untuk urea darah.

III. Alat Pengukur Potensial
Alat pengukur potensial merupakan salah satu susunan alat pada potensiometri selain elektroda dan pH meter. Alat ini digunakan untuk mengukur beda potensial sel dari suatu sel potensiometri. Alat pengukur potensial ini dihubungkan dengan kedua elektroda.


DAFTAR PUSTAKA

Skoog, West, Holler & Crouch. 2004. Fundamentals of analytical chemistry 8ed 2004. California : Brooks/ Cole Cengange Learning
htpp://www.scribd.com/doc/98275984/Potensiometri (diakses tanggal 26 Juni 2012 pukul 23.00)

No comments:

Post a Comment