Saturday, October 27, 2012

ELEKTROKIMIA: REAKSI REDOKS


I. Definisi Reaksi Redoks
Reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks adalah proses transfer satu atau lebih elektron dari satu   substansi ke substansi yang lain dalam suatu reaksi kimia.Reaksi redoks terdiri atas reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Reaksi reduksi adalah reaksi penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Untuk mengetahui dalam suatu reaksi kimia apakah termasuk reaksi redoks atau tidak yaitu dengan bilangan oksidasi, bilangan oksidasi menandakan apakah suatu atom bermuatan netral, kelebihan elektron, atau kekurangan elektron. Bilangan oksidasi didapat dari besar muatan dari atom tersebut, apabila bermuatan netral maka bilangan oksidasinya bernilai 0, bermuatan positif maka bernilai +, dan bermuatan negatif bernilai -.
 II. Penyetaraan Reaksi Redoks
            Untuk menyetarakan reaksi redoks terdapat dua metode yaitu, metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi.
            A. Metode Bilangan Oksidasi
Metode bilangan oksidasi didasarkan pada pengertian bahwa jumlah peningkatan bilangan oksidasi dari reduktor sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator. Oleh karena itu,  pada metode bilangan oksidasi  jumlah semua bilangan oksidasi pada reaksi  harus bernilai 0. Tahap-tahap dalam penyetaraan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi:
1.      Menuliskan persamaan reaksi redoks yang belum setara.
2.      Menyetarakan semua atom pada persamaan kecuali atom H dan O.
3.      Menuliskan bilangan oksidasi semua atom.
4.      Menentukan atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi serta menghitung besar perubahan bilangan oksidasi.
5.      Menyetarakan jumlah kenaikan bilangan oksidasi pada atom yang teroksidasi dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi pada atom yang tereduksi dengan faktor terkecil dari masing-masing jumlah kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
6.      Menyetarakan muatan pada reaksi dengan menambah ion H+ (dalam suasana asam) atau ion OH- (dalam suasana basa).
7.      Menyetarakan atom H dan O dengan menambahkan H2O pada bagian dengan jumlah atom H yang lebih sedikit.
Berikut ini adalah contoh penyetaraan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi  pada reaksi ion :
MnO4-(aq) + Br  (aq) → Mn2+ (aq) + Br2(aq) .....(1)
1. Tahap pertama adalah menyetarakan semua jumlah atom  selain O dan H dalam persamaan. Dalam contoh reaksi maka mula-mula kita menambahkan koefisien 2 pada ion  Br -
4. Langkah berikutnya adalah menghitung jumlah bilangan oksidasi yang terdapat pada atom yang mengalami oksidasi dan reduksi, koefisien dalam persamaan juga disertakan dalam perhitungan bilangan oksidasi atom tersebut. Pada persamaan (2)  terdapat 2 Br - menjadi Br2 sehingga total perubahan bilangan oksidasi atom Br adalah 0- 2×(-1)  = +2. Sementara bilangan oksidasi Mn pada MnO4- adalah +7 dan pada Mn2+ menjadi +2 sehingga total perubahan bilangan oksidasinya menjadi +2 - +7 = -5.

5. Setelah mendapatkan perubahan bilangan oksidasi masing-masing  atom lalu kita mengalikan total dari perubahan bilangan oksidasi agar perubahan bilangan oksidasi pada atom yang mengalami oksidasi = atom yang mengalami reduksi. Pada atom Br perubahan bilangan oksidasinya +2 sementara Mn -5 maka kita mengalikan  perubahan bilangan oksidasi Br dengan 5 dan Mn dengan 2 sehingga kedua perubahan bilangan oksidasi menjadi +10 dan -10. Sehingga pada koefisien reaksi kita mengalikan 5 untuk pada setiap atom Br dan 2 untuk atom Mn.  


DAFTAR PUSTAKA

Fay, McMurry.,(2003). Chemistry: Fourth Edition. Prentice Hall.
Skoog, A. D., et al. (2004). Fundamentals of Analytical Chemistry : Eighth Edition. Broks/Cole-Thomson Learning.


No comments:

Post a Comment