Proses titrasi potensiometri dapat
dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang
sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan
grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai kenaikan
yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat diperkirakan
titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator
yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan
keruh atau bila daerah kesetaran sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan
titik akhir titrasi dengan indikator .Titik akhir dalam titrasi potensiometri
dapat dideteksi dengan menetapkan volume pada mana terjadi perubahan potensial
yang relatif besar ketika ditambahkan titran.
1. Titrasi
Manual
Prinsipnya
sederhana: tambahkan kenaikan berurutan dari larutan titran; ukur tegangan sel
setelah tiap penambahan; siapkan suatu tabel volume titran dan nilai tegangan
yang sesuai; plot suatu grafik seperti yang ada dalam Gambar 1; nyatakan di
mana grafik tersebut yang paling curam dan ambil volume tersebut untuk titik
ujung. Untuk hasil yang terbaik, kita menginginkan bagi langkah terakhir suatu
metode yang lebih tepat dan yang kurang subjektif daripada hanya mengamati
grafik secara sederhana.
Analisis
Kemiringan
Gambar 2 adalah plot dari
kemiringan kurva titrasi terhadap volume titran, misalnya dE/dV vs V. Tentu saja
ini memiliki suatu titik maksimum pada volume di mana kurva dalam Gambar 1
merupakan yang paling curam. Seseorang dengan sendirinya merasa bahwa titik
ujung yang ditentukan dari grafik ini akan lebih presisi daripada yang
diperoleh dengan hanya mengamati grafik dalam Gambar 1 atau bahkan meletakkan
penggaris di sepanjang kurva.
Grafik seperti dalam Gambar 2 dapat diperoleh secara percobaan: titrasikan
dengan cepat pada mulanya, memperoleh titik-titik yang agar bagian yang curam
tidak terlewati; dekat dengan titik ekuivalen, tambahkan serangkaian kenaikan
volume sama yang kecil, hitung ∆E/∆V,
tegangan tersebut berubah per kenaikan volume, dan plot terhadap volume titran.
Tabel 1 menunjukkan beberapa data aktual.
Berikutnya perhatikan turunan keduanya, d2E/dV2
, yang mendekati nol bila dE/dV
maksimum, seperti diperlihatkan dalam Gambar 3. Dalam praktek, kenaikan
tertentu (nilai ∆)
akan dihitung, seperti terlihat dalam kolom terakhir dari tabel tersebut. Titik
ujung dapat dihitung tanpa menggambarkan grafiknya. Kita mengasumsikan bahwa
bagian tengah kurva tersebut dalam Gambar 3, dari sedikit di atas ke sedikit
dibawah persilangan nol, adalah linear dan hitung titik ujung dengan
interpolasi. Untuk data dalam tabel, perhatikan bahwa perubahan tanda di kolom
terakhir terjadi di antara 24,3 dan 24,4 mL. Di antara titik-titik ini, suatu
kenaikan titran 0,10 mL menyebabkan perubahan 4,4 - (-5,9) = 10,3. Dengan
mengasumsikan sifat linier, kita hitung kenaikan volume yang akan mengubah ∆2E/∆V2 dari +4,4
hingga tepat nol :
Maka titik
ujungnya adalah 24,3 + 0,042 = 24,342 mL.
Titrasi yang Diotomatiskan
Seseorang yang melakukan titrasi potensiometrik
mungkin hanya sesekali melakukannya secara manual, seperti yang sebelumnya.
Tidak perlu menghabiskan ribuan dolar untuk mengotomatiskan suatu prosedur yang
jarang digunakan. Sebaliknya, untuk suatu laboratorium yang melakukan ratusan
titrasi atau lebih dalam seminggu, efektivitas biaya bisa membutuhkan
otomatisasi; instrumrn-instrumen yang mahal bisa berbiaya lebih sedikit daripada
tenaga manusia. Ada banyak cara untuk menghilangkan pekerja titrasi
potensiometrik dalam tingkat yang berbeda-beda.
Alat-alat Sebelumnya
Metode-metode
yang paling awal melibatkan perekaman otomatis dari kurva titrasi. Alat yang
disebut potensiometer perekam, atau
seringkali hanya disebut perekam,
memplot dengan pena dan tinta pada grafik yang bergerak yang memasukkan
tegangan sebagai fungsi waktu. Jika titran diberikan ke larutan analit pada
laju tetap dan tegangan sel diberikan ke perekam, pena tersebut merekam suatu
kurva titrasi. Sementara ini bekerja, operator dapat menyiapkan sampel
berikutnya atau mengambil minum atau apa saja. Namun pada akhirnya, masalah
lama muncul: di mana kurva yang paling curam dan seberapa besar presisi titik
tersebut ditempatkan? Dan reaksi titrasi harus cepat jika pena tersebut untuk
merekam secara tegangan kesetimbangan secara kontinu
Alat-alat yang Dikendalikan Komputer
Ada alat-alat buatan
rumahan yang dapat melakukan hal ini jauh lebih baik. Pemberian titran dapat dipicu oleh data tegangan terkomputerisasi. Komputer tersebut mengawasi
tegangan tersebut sebagai fungsi waktu, dan bila komputer “memutuskan” (dalam
suatu batas yang lebih dulu diatur) bahwa pengadukan dua reaksi telah mencapai
kesetimbangan dalam sel, komputer memberitahu pompa untuk memberi porsi titran
lainnya. Selama komputer itu bekerja, komputer dapat juga mengandalikan volume
kenaikan titran saat kurva menjadi curam dan memeriksa perbedaan tegangan untuk
memutuskan di mana titik ujungnya. Titran dalam pengaturan di atas diberikan
bukan dari suatu buret konvensional, tetapi mungkin dari suatu alat menyerupai
suatu hypodermic syringe dalam
perpipaan dapat memasang alat semacam itu.
Alat-alat yang Tersedia secara
Komersial
Akhirnya, instrumen
lengkap tersedia secara komersial. Serangkaian sampel dapat dimasukkan
sekaligus dan dititrasi dengan baik sementara operatornya pergi ke luar kota. Beberapa
instrumen menitrasi suatu potensial yang titik ujungnya ditentukan sebelumnya
dan merekam hasilnya sementara beberapa instrumen lain menentukan pada volume
titran berapa kurva tersebut yang paling curam dengan memeriksa kemiringan yang
diperlihatkan oleh tegangan secara berturut-turut pada suatu kenaikan titran
yang kecil. Lainnya membedakan data tegangan secara elektronik dan menghentikan
aliran titran bila sinya turunan kedua mengubah tanda.
Daftar Pustaka
Day, R.A Jr dan Underwood, A.L.1980. Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi ke-4. terjemahan
Drs. R. Soendoro. 1981. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Day, R.A Jr dan Underwood, A.L. 2001. Analisa Kimia Kuantitati. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Fernando, Quintus dan Michael D. Ryan.1997. Kimia Analitik Kuantitatif. Yogyakarta
:Andi.
Skoog,
Douglas A., et al. 2004. Fundamentals of
Analytical Chemistry, Eight Edition. Kanada: Brooks/Cole, Thomson Learning.
No comments:
Post a Comment