Monday, July 18, 2011

Bunyi yang Punya Arti

Suatu hari, seorang desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobilan dan derap orang lalu lalang sangat mengganggu orang desa tersebut. Kedua orang itu berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti,menepuk pundak temannya dan berbisik,"Berhentilah sebentar, Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?". Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata,"Yang saya dengar hanyalah suara klakson obilserta suara orang lalu lalang. Apa yang kau dengar?". "Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."

Suara jangkrik lebih keras dari bunyi uang logam yang jatuh


Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik disini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini ? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik ?" Kata orang desa itu, "Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang."

Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali. Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengarkan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan, orang itu berkata pada teman desanya,"Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami." Orang desa itu tersenyyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata,"Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkan kepadamu !" Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu embuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Telinga untuk Mendengar

Kata orang desa itu,"Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara angkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik dari orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."

Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak memohon pertolongan kepada Allah, dan kita merasa Dia diam saja. Ketika membaca kisah tersebut, kita menjadi sadar, bukan karena Allah tidak menjawab, tetapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahannya daripada fokus pada Allah dan pertolonganNya. Kita memasang telinga agar Allah menjawab sesuai dengan keinginan dan cara kita, dan menolak suara Allah yang mengatakan bahwa Dia menyediakan jalan lain yang lebih baik !

Semoga bermanfaat kawan !

No comments:

Post a Comment